LAPORAN EMBRIOLOGI
ALAT REPRODUKSI
DISUSUN OLEH:
AHMADI TAUFIK
INDRA NOFRIANTO
INTAN RAHAYU
AHMADI TAUFIK
INDRA NOFRIANTO
INTAN RAHAYU
MIFTAHUL JANNAH
NURJANAH
NURJANAH
OCTA SICILLIA RAMPAI
YOSSIE AFRIANY KR
YOSSIE AFRIANY KR
FAKULATAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Universitas Syiah
Kuala merupakan salah satu Universitas di Indonesia yang memiliki program studi
Kedokteran Hewan. Pada Fakultas Kedokteran Hewan mempelajari semua pengetahuan
tentang hewan, salah satunya mempelajari mata kuliah Embriologi. Embriologi
adalah ilmu yang mempelajari tetang perkembangan embrio mulai dari pembentukan
hingga akhirnya perkembangan.
Pada
mata kuliah ini, selain belajar teori juga dibekalai dengan praktikum.
Praktikum pada pertemuan pertama ini mempelajari tentang “Pengamatan Alat
Perkembangbiakan Jantan dan Betina” baik secara makroskopik maupun secara
mikroskopik. Dalam praktikum ini,
menggunakan preparat dari alat kelamin ternak sapi dan ternak kambing.
2.
Tujuan
a)
Untuk mengidentifikasi alat kelamin
pejantan maupun alat kelamin betina secara makroskopik.
b)
Untuk mengidentifikasi bentuk dari alat
kelamin jantan dan betina secara mikroskopik.
c)
Mahasiswa mampu mengetahui posisi dari
bagian-bagian organ kelamin jantan dan betina.
d)
Mahasiswa mampu menjelaskan perbedaan
fungsi dari setiap organ-organ kelamin jantan dan betina.
e)
Salah satu materi praktikum dalam mata
kuliah Embriologi.
3.
Manfaat
a)
Mengetahui secara makroskopik tentang
bagian alat kelamin jantan dan alat kelamin betina.
b)
Mengetahui fungsi dari setiap organ dari
alat kelamin jantan dan alat kelamin betina.
c)
Dapat mengetahui bentuk dari alat
kelamin jantan dan alat kelamin betina secara mikroskopik.
d)
Dapat mengikuti semua praktikum yang
dilaksanakan dengan baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Organa Genetalia Feminina
Secara garis
besar, Organ genitalia feminine atau yang sering disebut dengan alat kelamin
betina terdiri dari Ovarium, Uterus, Vagina dan Vulva.
Tuba uterina atau salpinx adalah organ berbentuk tubuler,
panjangnya sekitar 12 cm, terbentang pada kesua sisi ovarium ke uterus. Tuba
uterine sebagai lumen, menghubungkan rongga peritoneum dengan rongga uterus,
yang digantungkan pada mesentrium disebut mesosalpinx. Uterus merupakan bagian
saluran reproduksi yang merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya embrio
(Adnan,2010).
Vagina adalah organ wanita atau organ hewan betina untuk
kopulasi dan sebagai jalan lahir atau jalan keluar anak. Vagina merupakan
saluran fibromuskular, tidak mempunyai kelenjar dan terdiri atas tiga lapisan
yaitu tunika mukosa, tunika rauskularis, dan tunika adventisia. Secret berupa
mucus dalam lumen vagina berasal dari kelenjar-kelenjar serviks uteri (
Pagarra, 2010).
2.2.
Organa Genetalia Masculina
Sistem
reproduksi hewan jantan terdiri atas sepasang testis, pasangan-pasangan
kelenjar asesori dan sistem ductus termasuk organ kopulasi. Testes berkembang
didekat ginjal yaitu pada daeah krista genitalis primitif. Fungsi testes ada
dua macam yaitu menghasilkan hormon sex jantan disebut androgen dan menghasilkan
gamet jantan disebut sperma. Scrotum mempunyai fungsi untuk memberikan ke pada
testes suatu lingkungan yang memeiliki 1-8 0F lebih dingin
dibandingkan temperature rongga tubuh. Yang termasuk kelenjar asesori adalah
sepasang vesicula seminalis prostat dan sepasang kelenjar bulbourethra atau
kelenjar cowper. Sedangkan sistem ductus pada jantan sebagian besar berasal
dari sistem ductus Wolft pada ginjal mesonefrik (Nalbandov, 1990).
Fungsi reproduksi pada
alat kelamin jantan dapat dibagi menjadi tiga subdivisi utama: pertama,
spermatogenesis, yang berarti hanya pembentukan sperma. Kedua, kinerja kegiatan
seksual alat kelamin jantan. Dan ketiga,pengaturan fungsi reproduksi alat
kelamin jantan oleh berbagai hormon.(Guyton & Hall,1997)
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1.
Alat dan Bahan
i.
Organ kelamin betina
ii.
Organ kelamin jantan
iii.
Bak aluminium
iv.
Air
v.
Pinset dan scalpel
3.2.
Cara Kerja
1. Preparat
alat/ alat kelamin yang akan diperiksa dikeluarkan dari toples yang berisi formalin.
Kemudian dibersihkan dengan air yang mengalir agar baunya tidak menyengat.
2. Preparat
yang sudah dibersihkan sudah dapat diletakkan di dalam bak aluminium
3. Amati
bagian-bagian dari kedua alatkelamin tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil
4.1.1
Organa Genitalia Feminina
Dari pengamatan yang dilakukan
diperoleh hasil bahwa organ reproduksi oada betina terdiri dari vulva, vagina,
uterus, tubafalopi (oviduck) dan Ovarium. Masing-masing bagian itu memiliki
fungsi dan bagian-bagian tertentu.
4.1.2
Organa Genitalia Masculina
Terdiri dari 2 buah testis yang
terdapat didalam scrotum, Epididymis, ductus deferens, glandula accesoris,
penis, dan urethra. Glandula accessoria pada alat kelamin jantan ada tiga
bagian yaitu glandula prostate, glandula cowper dan glandula vesicaseminalis.
4.2
Pembahasan
4.2.1
Organa genitalia Feminina
4.2.1.1
Pengamatan secara makroskopik
A. Vulva
Vulva memiliki labia mayora (bagian
dalam) dan labia minora bagian luar). Vulva berfungsi untuk melindungi vagina
dari benda-benda yang dapat merusak bagian vagina.
B. Vagina
Vagina terletak setelah vulva dari
arah luar. Vagina berfungsi untuk tempat tumpahnya sperma yang di ejakulasikan
secara alami oleh pejantan. Vagina juga berfungsi sebagai jalan untuk
melahirkan anak bagi hewan yang telah bunting.
C. Uterus
Uterus berfungsi untuk tempat
tumbuhnya janin saat kebuntingan dan member makanan untuk janin melalui
plasenta. Pada uterus terdapat tiga bagian, yaitu Cervix uterine, corpus
uterine, dan cornua uterie. Pada cornua uterine terdapat percabangan yang disebut
dengan bifurcartio cornualis. Uterus
pada hewan mamalia memiliki bermacam-macam bentuk uterus, seperti uterus
duplex, uterus simplex dan uterus bicornis.
D. Tubafallopi
Oviduck
atau tubafallopi memiliki tiga bagian yang disebut dengan itsmus, ampula, dan infundibulum. Pada
infundibulum terdapat selaput yang disebut dengan fimbrae yang berfungsi untuk
menangkap ovum yang telah dilepas oleh ovarium kemudian diteruskan kedalam
lobang infundibulum. Ampula berfungsi untuk tempat terjadinya kopulasi atau
bertemunya sel kelamin jantan (sperma) dan selkelamin betina (ovum).
E. Ovarium
Terletak
paling ujung dari urgan reproduksi betina yang digantung oleh messovarium.
Ovarium berfungsi untuk menghasilkan ovum (sel telur) dan menghasilkan hormone
estrogen dan hormone progesterone.
4.2.1.2 Pengamatan Secara
Mikroskopik
A.
Mikroskopik Ovarium
B. Mikroskopik Oviduk atau Tubafalopi
4.2.2
Organa Genitalia Masculina
4.2.2.1
Pengamatan Secara Makroskopik
A. Testis
Testis merupakan organ yang penting
dari organ pejantan untuk menghasilkan spermatozoa. Fungsi
testis menghasilkan hormon kelamin jantan disebut androgen dan sel gamet jantan
disebut sperma (Nalbandov, 1990). Testis dilindungi dari
benda-benda yang dapat merusak oleh pembungkusnya yang disebut scrotum. Scrotum
juga dapat mengatur suhu testis tetap dibawah suhu tubuh. Scrotum memiliki tiga
lapisan lain selain dari kulit, yang disebut dengan Tunica dartos, Tunica
vaginalis dan Tunica albugenia. Testis terbagi atas lobus-lobus, setiap lobus
terdiri dari banyak tubulus seminiferus yang menghasilkan sperma. Diantara
tubulus semini ferus terdapat sel-sel yang berbentuk polygonal yaitu sel leydig
yang menghasilkan hormone testosterone. Di atas membrane basal tubulus
seminiferus terdapat sel sertoli yang berfungsi untuk member makan pada
spermatozoa. Testis berjumlah sepasang terletak pada bagian atas di abdominal
ke arah punggung pada bagian anterior akhir dari ginjal dan berwarna kuning
terang. Pada unggas, bagian testis tidak seperti hewan lainnya yang terletak di
dalam skrotum (Nesheim et al, 1972).
B. Epididymis
Epididymis berfungsi untuk
menghubungkan testis dengan vas deferen dan berfungsi untuk sebagai tempat mematang
dan menyempurnakan spermatozoa. Epididymis memiliki tiga bagian, seperti caput epididymis, corpus
epididymis dan cauda epididymis.
C. Ductus Deferen
Ductus deferen adalah saluran yang
membentang dari cauda epididymis menuju urethra pars palvina. Didalam ductus
deferen membentuk suatu anyaman yang disebut dengan plexura pampiniformis.
D. Glandula Accessories
Pada organ reproduksi jantan memiliki 3 glandula
accessories, antara lain
-
Glandula vesicularis, menghasilkan sekresi berwarna dengan kekuning-kuningan
seperti glatin yang bertugas untuk member warna yang khas pada sperma.
-
Glandula Prostata, menghasilkan sekresi berwarna putih yang berfungsi bereaksi
netral dan berbau spesifik terhadap sperma.
-
Glandula Bulbourethralis, menghasilkan sekresi berupa cairan viscous yang
berfungsi untuk membersihkan saluran urethra sebelum dilewati oleh sperma.
E. Penis
Merupakan alat kopulasi bagi ternak
jantan dan berfungsi untuk menumpahkan sperma di dalam saluran vagina. Penis
terdiri dari tiga bagian utama, yaitu Radix penis, Corpus penis, dan glans
penis. Pada hewan, penis dikenal dengan
dua tipe, yaitu tipe musculocavernosus dan tipe fibro-elestis. Penis
memiliki musculus retractor penis yang berfungsi untuk menarik penis kembali
setelah terjadi ereksi, dan memiliki musculus erector penis yang berfungsi
untuk menarik penis bila akan terjadi ereksi. Penis dibungkus oleh preputium.
4.2.2.2 Pengamatan Mikroskopik
A. Mikroskopik Testis
B. Mikroskopik Corpus
Epididymis
C. Mikroskopik Duktus
deferen
D. Mikroskopik Tubulus
Seminiverus
BAB V
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan diketahui bahwa pada hewan jantan memiliki alat kelamin seperti
testis yang berfungsi untuk menghasilkan hormone testosterone dan memproduksi
spermatozoa. Sedangkan pada betina memiliki alat kelamin
seperti Ovarium yang berfungsi untuk menghasilkan hormone estrogen dan
progesterone serta menghasilkan ovum untuk dapat dibuahi oleh spermatozoa.
5.2.
Saran
Untuk lebih memahami tentang bagian
dari organ kelamin dari hewan jantan dan betina, lakukan lah pengamatan secara
teliti dan dilihat perubahan yang terjadi setiap kali pengamatan. Perlu
dilakukan lagi pengamatan mikroskopik pada alat kelamin jantan dan betina aga
lebih bias memahami perbedaan kedua organ tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Chamisah DKK. 2012.
Anatomi Veteriner I. Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh.
Masyita
Dian, Akmal Muslim, Zainuddin, Rahmi Erdiansyah. 2012. Penuntun Praktikum Embriologi. Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh.
Guyton & Hall.1997.Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran.EGC:Jakarta
Adnan, Pagarra H, Azis A. 2010. Penuntun
Praktikum Perkembangan Hewan. Makassar : Jurusan Biologi FMIPA UNM
Pagarra, H dan
Adnan. 2010. Struktur Hewan. Makassar : Jurusan Biologi FMIPA UNM
Fahruddin, dkk.
2008. Buku Ajar Biologi untuk SMA Kelas XI. Surakarta : Citra Pustaka.
Surakarta.